Rental Mobil Ganda

Jl. Balayuda No.1018 Palembang.

Rental Mobil Ganda

Jl. Balayuda No.1018 Palembang.

Rental Mobil Ganda

Jl. Balayuda No.1018 Palembang.

Rental Mobil Ganda

Jl. Balayuda No.1018 Palembang.

Rental Mobil Ganda

Jl. Balayuda No.1018 Palembang.

MPMX perkuat bisnis sektor rental mobil

Sindonews.com - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) berkomitmen untuk terus memperkuat bisnisnya di sektor jasa penyewaan kendaraan (rental mobil). Hal ini dibuktikan MPM dengan memberikan alokasi terbesar dana hasil penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) kepada anak usahanya, PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (MPMRent).

Sesuai rencana penggunaan dana IPO, MPMRent akan mendapat alokasi sebanyak 36 persen dari dana hasil IPO MPM. Dari dana tersebut, sekitar 24 persen akan digunakan MPMRent untuk membiayai akuisisi perusahaan sejenis. Sisanya yaitu 12 persen akan digunakan  untuk menambah jumlah armada baru mencapai 3.000 unit, pembukaan kantor pelayanan, dan mendirikan sekolah khusus pengemudi.

Presiden Direktur MPMRent Koji Shima mengatakan, perseroan telah menandatangani perjanjian akuisisi perusahaan rental mobil yang mempunyai 1.280 kendaraan. Akuisisi ini ditargetkan selesai pada Juni 2013. Aksi korporasi ini mengikuti akuisisi terhadap perusahaan rental mobil lain dengan 1.779 unit armada yang telah dilakukan pada Februari lalu.

“Untuk memperkuat nilai perusahaan, selain bertumbuh secara organik, MPMRent juga menjalankan strategi pertumbuhan secara anorganik yang dilakukan melalui akuisisi perusahaan sejenis yang potensial.” ujar Koji dalam keterangan resminya, Senin (27/5/2013).

Koji juga mengungkapkan, pasar rental mobil di Indonesia berkembang semakin besar. Tingginya pertumbuhan ekonomi dan besarnya investasi baru di Indonesia, telah mendorong kebutuhan terhadap kendaraan operasional meningkat tajam.

Saat ini diperkirakan terdapat sekitar 1,5 juta kendaraan operasional yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 400 ribu unit merupakan kendaraan yang disewa dari berbagai perusahaan rental mobil.

“Pertumbuhan bisnis rental mobil juga dipengaruhi oleh banyaknya perusahaan multinasional seperti dari Jepang, Amerika Serikat dan Eropa yang berinvestasi di Indonesia. Kebanyakan dari perusahaan itu memilih menggunakan jasa rental mobil," ujarnya.

Menurutnya, strategi tersebut belakangan mulai diikuti oleh perusahaan-perusahaan Indonesia. Penggunaan jasa rental mobil dianggap lebih menguntungkan. Selain tidak mengganggu modal kerja, nilai aset perusahaan tidak terdepresiasi terlalu besar.

“Ekonomi Indonesia yang positif telah menciptakan peluang lebih besar di bisnis rental mobil. Banyak perusahaan-perusahaan baru yang berdiri dan masuk ke Indonesia lebih memilih menggunakan kendaraan sewa yang dianggap sebagai aset ringan daripada membeli sendiri. Prospek bisnis rental sangat cerah,” jelasnya.

Untuk informasi, MPMRent didirikan oleh Koji Shima yang memulai bisnis rentalnya di Indonesia pada tahun 2000. Melalui kerjasama dengan ANJ Grup maka berdirilah ANJ Rent pada tahun 2008. ANJ Rent kemudian diakuisisi oleh PT Mitra Pinasthika Mustika (MPM) dan berganti nama menjadi PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (MPMRent) di tahun 2012. Saat ini, MPMRent memiliki 21 kantor layanan di seluruh Indonesia.

Kantor pelayanan MPMRent berada di kota-kota besar seperti Aceh, Papua, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Jawa Timur. Jakarta masih menjadi pasar terbesar dengan kontribusi terhadap pendapatan perusahaan sekitar 30%-35%. Saat ini, 100% saham MPMRent dimiliki sepenuhnya oleh MPM.

Bisnis Serasi Autoraya tertahan di Kalimantan

JAKARTA. Perusahaan rental mobil, PT Serasi Autoraya Tbk (SERA), tampaknya harus bersabar tahun ini. Surutnya bisnis pertambangan di Kalimantan membuat laju bisnis penyewaan kendaraan SERA di Kalimantan tidak sesuai dengan harapan. Padahal, Serasi Autoraya baru memperluas pasar ke Kalimantan tahun lalu.
Presiden Direktur Serasi Autoraya Pongki Pamungkas menyatakan, perkembangan pasar rental kendaraan tipe 4x4 tidak sesuai ekspektasi yang dibidik perusahaan ini. Awalnya, anak usaha Grup Astra ini menargetkan pertumbuhan bisnis dari penyewaan mobil berpenggerak empat roda ini bisa tumbuh 20% tahun ini. Namun, kondisi bisnis pertambangan belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Imbasnya, permintaan kendaraan ala off-road pun menurun.
Melihat kondisi ini, Pongki memperkirakan pendapatan dan laba Serasi Autoraya akan stagnan atau sama dengan tahun lalu. "Dengan kondisi pertambangan turun, pendapatan kami hingga akhir tahun ini agak stagnan, tidak sesuai dengan ekspektasi awal," ujarnya, Senin (27/5).
Untungnya, ekspansi bisnis Serasi Autoraya di wilayah Kalimantan ini tidak terlalu besar. Sehingga, hal itu tidak membuat manajemen perusahaan ini terlalu khawatir. "Investasinya tidak terlalu besar," ucapnya.
Menurut Pongki, dari sisi aset, total aset cabang Serasi Autoraya di Kalimantan yang meliputi kantor cabang serta segala perlengkapan ditaksir senilai Rp 30 miliar. Misalnya, penambahan luas lahan penampungan kendaraan di Palangkaraya dan pembangunan cabang di Melak dan Sangalaki. Adapun total aset Serasi Autoraya di seluruh Indonesia bisa mencapai Rp 5,8 triliun.
Di kuartal pertama tahun ini, perusahaan ini membukukan pertumbuhan pendapatan bersih naik 8,2% menjadi Rp 1,58 triliun,d ari pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 1,46 triliun. Adapun, laba bersih Serasi Autoraya naik 61,07% dari Rp 35,94 miliar pada kuartal 1-2012 menjadi Rp 57,89 miliar di kuartal I-2013.
Kenaikan ini terdorong oleh pertumbuhan pelanggan baru di kuartal satu yang mengerek pendapatan. Namun, ia memproyeksikan, pendapatan SERA akan stagnan di akhir tahun ini berkisar Rp 7 triliun dan laba bersih Rp 300 miliar.
Tahun ini, SERA menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,5 triliun. Sebagian besar untuk membeli sekitar 6.000 kendaraan baru. Bila ini terjadi, Serasi Autoraya akan memiliki armada 40.000 unit sampai akhir tahun ini.

Sumber : Kontan.co.id

MPMRent targetkan menjadi jasa rental mobil terbesar

Sindonews.com - Demi memanfaatkan peluang pasar yang cukup besar, PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (MPMRent) akan terus menambah kendaraannya. Saat ini, MPMRent memiliki kendaraan lebih dari 10 ribu unit. Jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan awal tahun 2012 lalu.

MPMRent merupakan salah satu anak perusahaan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) yang memiliki pertumbuhan bisnis sangat cepat. Dari total kendaraan yang kini dimiliki, tingkat utilisasinya mencapai lebih dari 90 persen. Masa kontraknya rata-rata 2,3 tahun.  Setiap empat tahun kendaraan tersebut di jual melalui perusahaan lelang untuk mendapatkan hasil yang optimal.

“Strategi bisnis yang kami lakukan diarahkan untuk memaksimalkan potensi pasar yang tumbuh dengan cepat. Sebagai pemain di jasa sewa kendaraan yang memiliki pengalaman dan track record yang terbukti, kami percaya, dalam lima tahun mendatang, kami dapat menjadi perusahaan rental terdepan di Indonesia dengan mengoperasikan 50.000 kendaraan,” jelas Presiden Direktur MPMRent Koji Shima dalam keterangan resminya, Senin (27/5/2013).

Direktur Keuangan MPMRent Ciske Simanjuntak menambahkan, untuk menjadi perusahaan rental terdepan, penambahan jumlah kendaraan juga akan dibarengi dengan peningkatan standar pelayanan.

Salah satu caranya, setiap pengemudi di MPMRent wajib menjalani training di sekolah mengemudi milik perusahaan yang berada di Ciawi di area seluas 2 hektar. Standarisasi pelayanan MPMRent juga meliputi perawatan dan workshop tentang bisnis rental mobil.

Dari sisi pertumbuhan organik, MPMRent selalu mengutamakan kualitas layanan sebagai aspek utama untuk dapat mengembangkan bisnis secara berkesinambungan. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan standarisasi layanan pengemudi.

"Kami mendirikan sekolah mengemudi yang dapat menampung sekitar 3.000 pengemudi. Kami mengalokasikan dana khusus untuk membangun sekolah dan pelaksanaan program pelatihan mengemudi ini. Tidak hanya mengajarkan cara mengemudi, sekolah kami juga mengajarkan etika berkendara. Keamanan dan keselamatan mengendara merupakan salah satu prinsip utama yang kami tanamkan betul-betul dalam pelatihan ini,” jelasnya.

Sampai akhir 2012, pendapatan MPMRent sebesar Rp563 miliar, tumbuh 51 persen dibandingkan 2011. Sementara laba bersih perusahaan mengalami kenaikan dari Rp35 miliar (2011) menjadi Rp61 miliar di 2012.

Melalui penambahan kendaraan, tahun ini kinerja MPPRent diharapkan akan semakin solid dan membuka lebih banyak lapangan kerja baru. Adapun dari pendapatan tersebut, kontribusi terbesar berasal dari Car Rental sebesar 70 persen, Driver Rental 25 persen, Used Car Sales 3 persen dan lainnya 1 persen.

Sumber : sindonews.com

MPMRent Jalankan Strategi Pertumbuhan Organik Dan Anorganik

Presdir MPMRent Koji Shima
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPM)  akan memperkuat bisnisnya di sektor jasa penyewaan kendaraan atau rental mobil. Hal ini dibuktikan MPM dengan memberikan alokasi terbesar dana hasil Initial Public Offering (IPO) kepada anak usahanya, PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (MPMRent).
Sesuai rencana penggunaan dana IPO, MPMRent akan mendapat alokasi sebanyak 36 persen dari dana hasil IPO MPM. Dari dana tersebut, sekitar 24 persen akan digunakan MPMRent untuk membiayai akuisisi perusahaan sejenis. Sisanya yaitu 12 persen akan digunakan  untuk menambah jumlah armada baru sebanyak 3.000 unit, pembukaan kantor pelayanan, dan mendirikan sekolah khusus pengemudi.
MPMRent telah menandatangani perjanjian akuisisi perusahaan rental mobil yang mempunyai 1.280 kendaraan. Akuisisi ini ditargetkan selesai pada Juni 2013. Aksi korporasi ini mengikuti akuisisi terhadap perusahaan rental mobil lain dengan 1.779 unit armada yang telah dilakukan pada Februari lalu.
"Selain bertumbuh secara organik, MPMRent juga menjalankan strategi pertumbuhan secara anorganik yang dilakukan melalui akuisisi perusahaan sejenis yang potensial," kata Presiden Direktur MPMRent Koji Shima dalam keterantgan tertulisnya, Senin (27/5/2013).
Demi memanfaatkan peluang pasar yang cukup besar tersebut, MPMRent akan terus menambah kendaraannya. Saat ini, MPMRent memiliki kendaraan lebih dari 10 ribu unit. Jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan awal tahun 2012 lalu.
MPMRent merupakan salah satu anak perusahaan MPM yang memiliki pertumbuhan bisnis sangat cepat. Dari total kendaraan yang kini dimiliki, tingkat utilisasinya mencapai lebih dari 90 persen. Masa kontraknya rata-rata 2,3 tahun.  Setiap empat tahun kendaraan tersebut di jual melalui perusahaan lelang untuk mendapatkan hasil yang optimal.
“Strategi bisnis yang kami lakukan diarahkan untuk memaksimalkan potensi pasar yang tumbuh dengan cepat. Sebagai pemain di jasa sewa kendaraan yang memiliki pengalaman dan track record yang terbukti, kami percaya, dalam lima tahun mendatang, kami dapat menjadi perusahaan rental terdepan di Indonesia dengan mengoperasikan 50.000 kendaraan,” jelas Koji Shima.
Direktur Keuangan MPMRent Ciske Simanjuntak mengatakan, untuk menjadi perusahaan rental terdepan, penambahan jumlah kendaraan juga akan dibarengi dengan peningkatan standar pelayanan. Salah satu caranya, setiap pengemudi di MPMRent wajib menjalani training di sekolah mengemudi milik perusahaan yang berada di Ciawi di area seluas 2 hektar. Standarisasi pelayanan MPMRent juga meliputi perawatan dan workshop tentang bisnis rental mobil.
Dari sisi pertumbuhan organik, MPMRent selalu mengutamakan kualitas layanan sebagai aspek utama untuk dapat mengembangkan bisnis secara berkesinambungan. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan standarisasi layanan pengemudi.
"Kami mendirikan sekolah mengemudi yang dapat menampung sekitar 3.000 pengemudi. Kami mengalokasikan dana khusus untuk membangun sekolah dan pelaksanaan program pelatihan mengemudi ini. Tidak hanya mengajarkan cara mengemudi, sekolah kami juga mengajarkan etika berkendara. Keamanan dan keselamatan mengendara merupakan salah satu prinsip utama yang kami tanamkan betul-betul dalam pelatihan ini,” jelasnya.
Sampai akhir tahun 2012, pendapatan MPMRent sebesar Rp 563 miliar, tumbuh 51 persen dibandingkan tahun 2011. Sementara laba bersih perusahaan mengalami kenaikan dari Rp 35 miliar (2011) menjadi Rp 61 miliar di tahun 2012. Melalui penambahan kendaraan, tahun ini kinerja MPPRent diharapkan akan semakin solid dan membuka lebih banyak lapangan kerja baru.
Penulis: Hendra Gunawan 

MPMRent bertekad kuasai bisnis sewa mobil

MPMRent
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPM) bertekad menguasai bisnis sewa kendaraan (rental mobil) di Indonesia. Salah satu indikasinya MPM memberikan alokasi terbesar dana hasil Initial Public Offering (IPO) kepada anak usahanya, PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (MPMRent).
Sesuai rencana penggunaan dana IPO, MPMRent akan mendapat alokasi sebanyak 36 persen dari dana hasil IPO MPM. Dari dana tersebut, sekitar 24 persen akan digunakan MPMRent untuk membiayai akuisisi perusahaan sejenis. Sisanya yaitu 12 persen akan digunakan untuk menambah jumlah armada baru sebanyak 3.000 unit, pembukaan kantor pelayanan, dan mendirikan sekolah khusus pengemudi.
MPMRent telah menandatangani perjanjian akuisisi perusahaan rental mobil yang mempunyai 1.280 kendaraan. Akuisisi ini ditargetkan selesai pada Juni 2013. Aksi korporasi ini mengikuti akuisisi terhadap perusahaan rental mobil lain dengan 1.779 unit armada yang telah dilakukan pada Februari lalu.
"Untuk memperkuat nilai perusahaan, selain bertumbuh secara organik, MPMRent juga menjalankan strategi pertumbuhan secara anorganik yang dilakukan melalui akuisisi perusahaan sejenis yang potensial," ujar Koji Shima, Presiden Direktur MPMRent, Senin (27/5) di Jakarta.
"Strategi bisnis yang kami lakukan diarahkan untuk memaksimalkan potensi pasar yang tumbuh dengan cepat. Sebagai pemain di jasa sewa kendaraan yang memiliki pengalaman dan track
record yang terbukti, kami percaya, dalam lima tahun mendatang, kami dapat menjadi perusahaan rental terdepan di Indonesia dengan mengoperasikan 50.000 kendaraan," tambahnya.
Sementara itu Direktur Keuangan MPMRent Ciske Simanjuntak mengatakan, untuk menjadi perusahaan rental terdepan, penambahan jumlah kendaraan juga akan dibarengi dengan peningkatan standar pelayanan. Salah satu caranya, setiap pengemudi di MPMRent wajib menjalani training di sekolah mengemudi milik perusahaan yang berada di Ciawi di area seluas 2 hektar. Standarisasi pelayanan MPMRent juga meliputi perawatan dan workshop tentang bisnis rental mobil.
Dari sisi pertumbuhan organik, MPMRent selalu mengutamakan kualitas layanan sebagai aspek utama untuk dapat mengembangkan bisnis secara berkesinambungan. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan standarisasi layanan pengemudi.
Sampai akhir tahun 2012, pendapatan MPMRent sebesar Rp 563 miliar, tumbuh 51 persen dibandingkan tahun 2011. Sementara laba bersih perusahaan mengalami kenaikan dari Rp 35 miliar (2011) menjadi Rp 61 miliar di tahun 2012. Melalui penambahan kendaraan, tahun ini kinerja MPPRent diharapkan akan semakin solid dan membuka lebih banyak lapangan kerja baru.
Adapun dari pendapatan tersebut, kontribusi terbesar berasal dari Car Rental sebesar 70 persen, Driver Rental 25 persen, Used Car Sales 3 persen dan lainnya 1 persen.
(kpl/nzr/abe)
Sumber: Otosia.com

Bisnis Sewa Kendaraan Naik, MPMRent Akuisisi Usaha Rental Mobil

Bengkel mobil rental di MPMRent
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tumbuhnya perekonomian di tanah air turut mendongkrak bisnis rental mobil di Indonesia.  Tingginya pertumbuhan ekonomi dan besarnya investasi baru di Indonesia, telah mendorong kebutuhan terhadap kendaraan operasional meningkat tajam.
Saat ini diperkirakan terdapat sekitar 1,5 juta kendaraan operasional yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 400 ribu unit merupakan kendaraan yang disewa dari berbagai perusahaan rental mobil.
Dijelaskannya, pertumbuhan bisnis rental mobil juga dipengaruhi oleh banyaknya perusahaan multinasional seperti dari Jepang, Amerika Serikat dan Eropa yang berinvestasi di Indonesia. Kebanyakan dari perusahaan itu memilih menggunakan jasa rental mobil. Strategi tersebut belakangan mulai diikuti oleh perusahaan-perusahaan Indonesia. Penggunaan jasa rental mobil dianggap lebih menguntungkan. Selain tidak mengganggu modal kerja, nilai aset perusahaan tidak terdepresiasi terlalu besar.
“Ekonomi Indonesia yang positif telah menciptakan peluang lebih besar di bisnis rental mobil. Banyak perusahaan-perusahaan baru yang berdiri dan masuk ke Indonesia lebih memilih menggunakan kendaraan sewa yang dianggap sebagai aset ringan daripada membeli sendiri. Prospek bisnis rental sangat cerah,” jelas  Presiden Direktur PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (MPMRent) Koji Shima dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/5/2013).
Untuk mengantisipasi pertumbuhan bisnis rental mobil ini, jelasnya, MPMRent telah menandatangani perjanjian akuisisi perusahaan rental mobil yang mempunyai 1.280 kendaraan. Akuisisi ini ditargetkan selesai pada Juni 2013. Aksi korporasi ini mengikuti akuisisi terhadap perusahaan rental mobil lain dengan 1.779 unit armada yang telah dilakukan pada Februari lalu.

Bisnis Penyewaan Mobil Makin Menjanjikan

TEMPO.CO, Jakarta - Peluang bisnis di bidang penyewaan mobil dinilai semakin menjanjikan. Sebab potensi permintaan semakin tumbuh seiring tumbuhnya ekonomi nasional.  Ada 1,5 juta unit kendaraan operasional perusahaan di Indonesia, 415 ribu unit merupakan mobil sewaan," ujar Presiden Direktur PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (MPM Rent), Koji Shima dalam dalam perbincangan dengan wartawan di kantornya, di Jakarta, Jumat, 24 Mei 2013.

MPM Rent adalah perusahaan yang bergerak di bidang persewaan mobil dan terafiliasi dengan PT Saratoga Investama Sedaya (Saratoga), perusahaan yang dinahkodai Sandiaga Uno.

Menurut Koji, MPM Rent membukukan pendapatan senilai Rp 563 miliar, dengan laba bersih Rp 61 miliar di 2012. Kontribusi terbesar untuk pendapatan berasal dari lini penyewaan mobil, yaitu senilai Rp 399 miliar. Sedangkan dari sektor penyediaan jasa pengemudi, perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp 141 miliar.

"Untuk penjualan mobil bekas, nilainya Rp 18 miliar,"ujarnya. Koji menuturkan, saat ini perusahaannya memiliki 940 pelanggan. Para konsumen, ia melanjutkan, bukan hanya perusahaan, tetapi juga perseorangan. Ia menyebut, dua perusahaan yang menjadi kliennya adalah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan perusahaan kontraktor asal Australia, Thiess.

Ia mengatakan, laba bersih MPM Rent pada 2012 mengalami peningkatan 42,6 persen dibanding tahun sebelumnya. Pada 2011, laba bersih perusahaan tercatat Rp 35 miliar. Mengenai target pendapatan tahun ini, Koji menyatakan belum bisa berkata banyak. "Tapi mirip-mirip dengan tahun lalu, setidaknya," ucap Koji.

Ia pun mengungkapkan, induk perusahaan MPM Rent, yaitu PT Mitra Pinasthika Mustika (MPM) akan melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).

Sebanyak 24 persen dana perolehan IPO nantinya digunakan untuk mengakuisisi suatu perusahaan rental. Sedangkan sebanyak 12 persen dari dana perolehan tersebut dialokaiskan untuk membeli mobil bagi MPM Rent.

Saat ini, MPM Rent memiliki 12 ribu armada dengan 3 ribu pengemudi. Perusahaan juga telah membuka sekolah mengemudi di Ciawi, Jawa Barat, dengan sertifikasi. Koji menjelaskan, keberadaan sekolah mengemudi penting karena di Indonesia masih belum ada lembaga sertifikasi pengemudi.

Ia berharap dengan keberadaan sekolah tersebut, pengemudi menjadi profesi yang diakui masyarakat Indonesia. "Selain itu, para pengemudi memiliki kemampuan mengemudi dengan selamat dan ramah lingkungan," kata Koji.