JAKARTA. Perusahaan rental mobil, PT Serasi
Autoraya Tbk (SERA), tampaknya harus bersabar tahun ini. Surutnya bisnis
pertambangan di Kalimantan membuat laju bisnis penyewaan kendaraan SERA
di Kalimantan tidak sesuai dengan harapan. Padahal, Serasi Autoraya
baru memperluas pasar ke Kalimantan tahun lalu.
Presiden Direktur Serasi Autoraya Pongki Pamungkas menyatakan,
perkembangan pasar rental kendaraan tipe 4x4 tidak sesuai ekspektasi
yang dibidik perusahaan ini. Awalnya, anak usaha Grup Astra ini
menargetkan pertumbuhan bisnis dari penyewaan mobil berpenggerak empat
roda ini bisa tumbuh 20% tahun ini. Namun, kondisi bisnis pertambangan
belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Imbasnya, permintaan kendaraan
ala off-road pun menurun.
Melihat kondisi ini, Pongki memperkirakan pendapatan dan laba Serasi
Autoraya akan stagnan atau sama dengan tahun lalu. "Dengan kondisi
pertambangan turun, pendapatan kami hingga akhir tahun ini agak stagnan,
tidak sesuai dengan ekspektasi awal," ujarnya, Senin (27/5).
Untungnya, ekspansi bisnis Serasi Autoraya di wilayah Kalimantan ini tidak terlalu besar. Sehingga, hal itu tidak membuat manajemen perusahaan ini terlalu khawatir. "Investasinya tidak terlalu besar," ucapnya.
Untungnya, ekspansi bisnis Serasi Autoraya di wilayah Kalimantan ini tidak terlalu besar. Sehingga, hal itu tidak membuat manajemen perusahaan ini terlalu khawatir. "Investasinya tidak terlalu besar," ucapnya.
Menurut Pongki, dari sisi aset, total aset cabang Serasi Autoraya di
Kalimantan yang meliputi kantor cabang serta segala perlengkapan
ditaksir senilai Rp 30 miliar. Misalnya, penambahan luas lahan
penampungan kendaraan di Palangkaraya dan pembangunan cabang di Melak
dan Sangalaki. Adapun total aset Serasi Autoraya di seluruh Indonesia
bisa mencapai Rp 5,8 triliun.
Di kuartal pertama tahun ini, perusahaan ini membukukan pertumbuhan
pendapatan bersih naik 8,2% menjadi Rp 1,58 triliun,d ari pendapatan di
periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 1,46 triliun. Adapun, laba
bersih Serasi Autoraya naik 61,07% dari Rp 35,94 miliar pada kuartal
1-2012 menjadi Rp 57,89 miliar di kuartal I-2013.
Kenaikan ini terdorong oleh pertumbuhan pelanggan baru di kuartal
satu yang mengerek pendapatan. Namun, ia memproyeksikan, pendapatan SERA
akan stagnan di akhir tahun ini berkisar Rp 7 triliun dan laba bersih
Rp 300 miliar.
Tahun ini, SERA menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,5 triliun.
Sebagian besar untuk membeli sekitar 6.000 kendaraan baru. Bila ini
terjadi, Serasi Autoraya akan memiliki armada 40.000 unit sampai akhir
tahun ini.
Sumber : Kontan.co.id